FIN UNUSIA
Warta

Fakultas Islam Nusantara dan BRIN akan lakukan Riset Kolaboratif Jaringan Intelektual Islam Tradisional Asia Tenggara

Jakarta, 18 Januari 2022

Fakultas Islam Nusantara bekerjasama dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional dalam tiga tahun ke depan akan melakukan riset kolaboratif. Setelah dinyatakan lolos berkas melalui surat dari OR IPSH BRIN dengan nomor surat B-1991/III/TU.01.00/1/2022, tim peneliti mempresentasikan proposalnya. Kemudian berdasarkan surat pengumuman Hasil Seleksi Proposal Rumah Program pada OR IPSH BRIN bertanggal 17 Januari 2022, tim peneliti yang diketuai oleh Dr. Amin Mudzakkir ini dinyatakan lulus seleksi.      

Topik riset yang akan dilakukan adalah “Jaringan Intelektual Islam Tradisional Asia Tenggara”. Tema Islam Asia Tenggara sendiri merupakan salah satu obyek penelitian yang menarik minat perhatian para sarjana dan sebagian besar sudah dipublikasikan dalam bentuk buku, tulisan di jurnal, dan lain sebagainya. Meskipun demikian, topik jaringan intelektual Islam Tradisional di Kawasan Asia Tenggara, nyaris belum tersentuh oleh para peneliti baik dalam maupun luar negeri.

Penelitian ini akan fokus pada pengalaman dari komunitas Islam Tradisional di negara-negara Asia Tenggara yang akan dipotret secara simultan sebagai jaringan yang terkait antara satu dengan lainnya.  Selain Dr. Amin Mudzakkir sebagai ketua tim penelitinya, penelitian ini beranggotakan: Dr. Ahmad Suaedy, MA.Hum, Hamdani, Ph.D, Prima Nurahmi Mulyasar, MA, Dr. Ahmad Ginanjar Sya’ban, M.Hum, dan Idris Mas’udi.

Durasi dan Lokasi Penelitian

Mengingat lokasi penelitian yang cukup luas, maka penelitian kolaboratif ini direncanakan akan dilakukan selama tiga tahun ke depan (mulai 2022 hingga 2024).

1. Tahun pertama (2022) akan dilaksanakan di Indonesia dan Malaysia. Indonesia bisa dikatakan merupakan poros jaringan intelektual Islam tradisional Asia Tenggara ini, mengingat populasinya yang sangat besar dan lembaga-lembaganya yang sangat kuat.  Sementara itu, Malaysia juga mempunyai lembaga-lembaga keagamaan yang dalam beberapa hal terkoneksi dengan Indonesia.

2. Tahun kedua (2023) akan dilaksanakan di Filipina Selatan dan Thailand Selatan. Islam tradisional di kedua negara ini membentuk kelompok minoritas yang khas. Selain menghadapi negara yang cenderung kurang akomodatif terhadap ekspresi politiknya, mereka juga menghadapi tantangan internal dan pengaruh kelompok-kelompok transnasional, terutama dari Timur Tengah.

3. Tahun ketiga (2024) akan dilaksanakan di Brunei Darussalam. Islam tradisional di negara kerajaan ini mempunyai corak tersendiri, meski secara intelektual masih tersambung dengan pusat-pusat pendidikan Islam di Indonesia dan Malaysia.

Output

Penelitian ini merupakan kerjasama antara Pusat Riset Kewilayahan – Badan Riset dan Inovasi Nasional (PRW – BRIN) dengan Fakultas Islam Nusantara – Universitas Nahdlatul Ulama Indonesia (FIN – Unusia). Penelitian ini juga akan berkolaborasi secara individu dengan sejumlah pakar sebagai nara sumber dan mitra dalam penulisan jurnal internasional. Di antara mereka adalah: 1. Prof. Robert W. Hefner (Boston University) 2. Prof. Okamoto Masaki (Kyoto University) 3. Dr. Azhar Ibrahim (National University of Singapore).

Output dari penelitian ini akan menghasilkan satu monografi, satu publikasi di jurnal internasional, dan tiga publikasi di jurnal nasional yang ditulis oleh anggota tim penelitian selama periode 3 tahun ke depan. (IM)

Related posts

Lecture II Kosmopolitanisme Islam Nusantara: Tradisi dan Jaringan Sufisme di Jalur Rempah

admin

FIN UNUSIA Menggelar Ujian Terbuka Perdana Mahasiswa Asal Lombok

admin

Dekan FIN Mengisi Seminar Nasional Politik Identitas di FISIP UIN Ar-Raniry

admin